Jumat, 04 April 2014

Tagged Under:

1 DAY HEALING FOR CORPORATE

Share

 
 
The Corporate Problems…
Keberhasilan perusahaan secara umum diukur dengan sustainable profit, artinya, laba yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Namun karena berbagai faktor, peningkatan laba perusahaan, ternyata tidak mudah untuk dipertahankan. Salah satu faktor terpenting dalam menunjang keberhasilan perusahaan adalah kinerja & kepuasan karyawan (employee performance & satisfaction).

Namun banyak perusahaan yang mengeluh akan kinerja pegawainya. Para manager HRD atau kepala personalia mengatakan bahwa masalah yang sering muncul adalah rendahnya motivasi kerja, konflik antar pekerja/departemen, dan tingginya tingkat stress. Kedua hal tersebut ditandai dengan jumlah karyawan yang tidak masuk, tidak tercapainya target perusahaan, hubungan yang tidak harmonis antar karyawan/departemen, dan tingginya biaya kesehatan (mayoritas karena psikosomatis/stress).

Mengambil data survei yang dilakukan oleh Dale Carnegie Institute, pada 12.000 karyawan di dunia, 12% masalah timbul karena lack of technical knowledge, dan 88% diantaranya karena masalah emosional. Ada beberapa masalah yang sering muncul ke permukaan yaitu:

• Tingkat absen tinggi (karena sakit)
• Angka kecelakaan kerja tinggi (karena kurang konsentrasi)
• Target laba tidak terpenuhi (karena motivasi kerja rendah/stagnan)
• Jumlah pekerja yang stress tinggi (dibuktikan dengan tagihan dari psikiater)
• Tingkat pelayanan customer rendah (pada front liner dan customer service)
• Tingkat turn over tinggi

Dari survei tersebut, juga muncul data mengenai beberapa langkah teknis yang sudah dilakukan, seperti peningkatan standar gaji, penyelenggaraan pelatihan teknis,  dan pencanangan berbagai program bonus untuk merangsang semangat kerja karyawan, namun ternyata masalah-masalah di atas masih sering muncul.

Solusi yang menurut penelitian Gallup Consulting cukup sukses mereduksi sebagian besar masalah tersebut adalah:
1.Meningkatkan kualitas kerja karyawan (Employee Performance)
2.Meningkatkan Kepuasan kerja karyawan (Employee Satisfaction)
Pada gilirannya, kedua hal tersebut berdampak langsung pada peningkatan profit perusahaan yang terus tumbuh (sustainable profit).

Apabila perusahaan hanya fokus pada pencapaian target (performance) tanpa memperhatikan kesejahteraan karyawan, maka yang terjadi adalah tingkat turn over yang tinggi. Jika hal ini dibiarkan, maka biaya yang dikeluarkan untuk merekrut dan mendidik karyawan baru, cukup besar. Apabila perusahaan hanya fokus kepada peningkatan kepuasan kerja (satisfaction), maka laba akan cenderung rendah. Yang lebih parah jika kedua hal tersebut diabaikan, maka kemungkinan untuk gulung tikar akan sangat tinggi.  Hanya perusahaan yang fokus pada pencapaian target sekaligus kesejahteraan karyawaan (performance & satisfaction) yang akan menuai sukses jangka panjang (sustainable profit). Dalam rangka mencapai “employee performance & satisfaction” inilah yang menjadi fokus utama training SEFT ini.

Kami memberikan skill praktis agar karyawan dapat meningkatkan internal motivation-nya secara mandiri. Kami menamakan teknologi ini: DEEP SEFT, yaitu teknik memprogram pikiran sadar & bawah sadar serta energy tubuh kita untuk meningkatkan kinerja. Tidak ada kata-kata heroik yang penuh semangat, tidak ada musik yang hingar bingar untuk memotivasi, cukup berikan “teknik praktis dan skill aplikatif”, maka karyawan akan memotivasi dirinya secara mandiri kapanpun diperlukan.

Sedangkan untuk memastikan karyawan tidak salah arah, kami menawarkan HOPES (Holistic Person Empowerment System) untuk memberikan peta, arah mana yang harus dituju untuk mencapai ultimate success and happiness (employee performance & satisfaction).

Apa Hubungan antara “keberuntungan karyawan (Individual Good Luck)” dengan “Kesuksesan Perusahaan (Company Achievement)”
Materi “Luck factor” adalah  materi yang dinanti-nantikan oleh peserta training karena sangat berkaitan dengan “keberuntungan hidup” mereka. Di akhir training para peserta (karyawan) dengan semangat mempraktikkan “LoGOS Lucky Life”, karena ada garansi 7 minggu dijamin meningkat keberuntungannya.

Dari sisi perusahaan, saat para karyawan dengan suka rela mempraktikkan prinsip-prinsip keberuntungan itu, perusahaan akan sangat diuntungkan. Karena Prinsip-prinsip yang perlu dipraktikkan untuk meningkatkan keberuntungan hidup mereka diantarnya adalah:
1.Memiliki pikiran dan hati yang selalu terbuka pada ide baru, orang baru dan pengalaman baru
2.pekerjaan sebagai sebuah “misi” (untuk melayani) bukan hanya sebuah “karir” (hanya mementingkan diri sendiri)
3.Selalu berprasangka baik pada orang lain, optimis dan bekerja sepenuh hati
4.Menyikapi kegagalan sebagai batu loncatan untuk keberhasilan
Yang Paling penting: memiliki “LoGOS Spirit” (semangat untuk mencintai Tuhan, melayani semua mahluk-Nya dan memperbaiki diri terus-menerus)

Jadi walaupun karyawan mempraktikkan prinsip “LoGOS Lucky Life” ini demi kepentingan mereka sendiri (dengan suka rela tanpa paksaan), tapi hal ini secara langsung berdampak pada budaya perusahaan yang High Performance & High Satisfaction:
Menetralisir konflik antar karyawan/departemen (In harmony with all creature)
Memiliki semangat keterbukaan dan perubahan (Open Mind & Open heart)
Menjadikan pekerjaan sebagai sarana ibadah mereka (Loving God)
Meningkatkan semangat pelayanan yang tulus pada sesama karyawan dan customer serta semua stake holder (Blessing others)
Bertekad kuat untuk memberikan yang terbaik dan memperbaiki diri terus menerus (Continuous Self Improvement)

Rich of Practical Skills & Life Changing Inspirations

Perusahaan yang mengikutkan karyawannya dalam berbagai training motivasi, tentunya mengharapkan motivasi yang didapat setelah pelatihan dapat dipertahankan dalam waktu yang cukup lama. Sehingga diharapkan pula, motivasi yang sustainable ini dapat meningkatkan performance perusahaan. Namun, yang biasanya terjadi adalah sebaliknya, satu bulan pertama setelah training, kinerja karyawan tersebut memang meningkat drastis, namun semangat kerja tersebut menurun secara gradual pada tiga bulan berikutnya. Sehingga muncul yang disebut dengan motivation training addict. Hal ini terjadi karena pelatihan motivasi biasanya menggunakan pendekatan yang bersifat high intensity, low sustainability.

SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique) Training menawarkan proses dan hasil yang berbeda. Pelatihan SEFT, menggunakan strategi low intensity, high sustainability. Dengan fokus pada pemberdayaan (mengajarkan keterampilan spesifik) dan menekankan hasil jangka panjang.

Materi pelatihan ini didesign agar setiap peserta dapat langsung mempraktekkan SEFT untuk masalah masing-masing. Di akhir pelatihan, peserta diharapkan dapat menguasai teknik ini dengan baik, sehingga bisa menerapkan untuk diri sendiri dan untuk membantu orang lain.

Jadi ketika masalah fisik atau emosi, tiba-tiba saja datang mengganggu, para karyawan yang sudah belajar SEFT, dapat langsung mempraktekkan SEFT pada masalah tersebut. Sehingga, pada gilirannya, performance kerja meningkat dan target dari perusahaan dapat segera terpenuhi.

Sedangkan materi tambahan, didesign agar para peserta pelatihan dapat menerapkan SEFT ini untuk meraih kesuksesan dan kebahagiaan hidup, serta meningkatkan kepedulian mereka pada masyarakat.

0 komentar:

Posting Komentar